Embung Sriten
Embung Sriten – Beberapa daerah yang berada di Yogyakarta yang populer dengan tujuan wisata populer diantaranya wilayah Sleman, Bantul, Kulon Progo dan juga daerah Gunung Kidul. Tempat-tempat wisata itu menyuguhkan berbagai macam destinasi wisata menarik mulai dari wisata alam, wisata budaya, dan juga wisata sejarah.
Gunung Kidul sebagai salah satu destinasi wisata populer disebut-sebut dengan julukan daerah seribu wisata. Identik dengan area yang dulunya populer dengan tandus, gersang dan rawan kekeringan, sekarang mempunyai berbagai macam objek wisata mulai dari objek wisata gua sampai wisata pantai. Sesudah puas menikmati pemandangan pantai, kemudian dilanjut dengan menelusuri sungai di dalam gua. Anda juga dapat menikmati telaga buatan yang ada di atas bukit.
Sering kali pada saat padatnya aktivitas hidup akan membuat anda merasakan penat dan juga jenuh. Pada saat rasa bosan dan penat itu menghampiri anda, maka anda pun akan tak bersemangat untuk melaksanakan apapun. Nah, di saat yang seperti ini anda memerlukan hiburan dan juga refreshing dengan mengunjungi objek-objek wisata yang menarik.
Salah satu objek yang dapat anda jadikan tempat untuk melepas penat dan beristirahat dari sibuknya aktivitas yakni objek wisata alam Embung Batara Sriten. Sri Sultan Hamengku Buwono X, yakni Gubernur DIY pada saat itu sudah meresmikan tempat wisata ini di tahun 2014.
Daya Tarik Embung Tertinggi Gunungkidul
Embung atau yang umumnya populer dengan cekungan penampung adalah suatu cekungan yang mempunyai fungsi menampung dan juga mengatur suplai aliran air hujan juga supaya bisa meningkatkan kualitas air baik dari danau atau sungai. Embung juga berguna untuk mencegah rob, pengairan, menjaga kualitas tanah, untuk mengairi lahan di musim kemarau dan juga dipakai untuk estetika.
Embung Sriten berada di di Perbukitan Baturagung Utara, Padukuhan Sriten, di Desa Pilangrejo, Kec. Nglipar, Kab. Gunungkidul, Yogyakarta. Embung ini dapat dicapai hampir 1,5 jam lamanya dari kota Jogja.
Telaga Batara Sriten adalah salah satu embung buatan yang paling tinggi di Gunungkidul dengan ketinggian mencapai 859 meter di atas permukaan laut, konon katanya juga adalah embung tertinggi di area Jawa Tengah dan Yogyakarta. Di sekeliling embung ini beredar kabar juga ada suatu perkebunan buah seperti buah kelengkeng dan manggis supaya menjadi objek wisata yang semakin indah dan alami.
Pada saat anda menelusuri area embung, akan menjumpai lapis yang mirip dengan plastik bahan HDPE yang mana disebut lapisan geomembrane. Lapis geomembrane mempunyai kegunaan untuk wadah dalam menampung air. Sehingga embung ini tak dipakai untuk perikanan karena dapat menyebabkan lapisan geomembrane tersebut menjadi rusak.
Jika anda mengedarkan pandangan di sekitar embung, maka anda akan melihat Puncak Mangir yang ada persisi di belakang embung. Sesudah puas menikmati suasana di sekitaran telaga buatan tersebut, anda dapat mencoba untuk berjalan menyusuri jalur menuju Puncak Mangir itu.
Setiba di puncak tersebut, pemandangan yang memukau akan terlihat, mulai dari Rawa Jombor sampai ke Waduk Gajah Mungkur akan terlihat dari jauh. Gundukan bukit-bukit dan lekukan lembah serta desa-desa kecil akan terlihat samar menambah keindahan dari panorama bukit tersebut.
Petilasan
Di puncak ini juga ada suatu petilasan yang berbentuk kuburan atau makam. Didasarkan pernyataan penduduk lokal, kabarnya makam ini merupakan petilasan dari Syekh Wali Jati yang masih menjadi kerabat dari Kesultanan di masa lampau.
Tak hanya sebagai destinasi wisata sajam tempat ini juga bisa dikunjungi sembari menikmati indahnya matahari yang tenggelam di langit sore. Embung Sriten juga dapat dipakai untuk melaksanakan berbagai macam aktivitas lain, seperti melaksanakan olahraga aerosport lain seperti gantole, paramotor dan juga paralayang.
Bagi para wisatawan yang hobi mengabadikan momen, tempat ini dapat menjadi salah satu tujuan wisata anda. Sebab di embung ini anda dapat melihat indahnya sunset dari biasan sinar matahari yang tenggelam di ufuk barat, ditambah lagi dengan pemandangan bukit yang hijau di bawah embung.
Udara dingin bak di atas gunung, telaga yang cukup damai, senja indah dan juga pemandangan mempesona yang ada di bawah menjadi syarat yang pas untuk dapat melakukan kegiatan camping di Puncak Mangir atau embung ini. Pun ada pohon besar di sudut Telaga Batara Sriten yang bisa anda pakai untuk merentangkan hammock anda di sana.
Kisah di Telaga Batara Sriten
Batara Sriten bukan salah satu nama dari sekian banyak dewa-dewi dalam kisah-kisah dari pewayangan Jawa. Ia cuma telaga buatan di puncak tertinggi Gunungkidul yang memberikan penawaran atas keindahan panorama sampai membuat siapa pun terpesona olehnya.
Jalanan yang menanjak dan berliku-liku pada saat menuju ke Pegunungan Baturagung Utara membuat anda akan tak henti-hentinya menahan nafas, tegang. Terutama pada saat tiba-tiba kendaraan anda berhenti di tengah tanjakan curam dan panjang. Jalanan konblok yang mulai rusak, makanya disarankan untuk pelan dan berhati-hati, berlanjut dengan jalanan berbatu kapur kurang lebih panjangnya 5,5 km mengantarkan anda menuju dataran tertinggi di Kab. Gunungkidul ini.
Anda akan baru dapat bernafas lega pada saat kendaraan sudah mencapai tanah datar yang ditutup dengan conblock, area tempat parkir yang mana berada di ketinggian lebih dari 800 MDPL. Suatu Embung Sriten yang tidak terlalu besar dengan kemampuan kapasitas kisaran 10 ribu meter kubik tersaji di depan mata, di mana ada pagar besi rendah yang mengelilingi dan jalan conblock yang berada di tepinya.
Lokasi Embung
Area pegunungan Baturagung Utara tidak jauh berbeda dengan area Kab. Gunungkidul lain, berupa pegunungan karst tandus dan kerap kali terjadi kekeringan pada saat kemarau tiba. Pembangunan retention basin yang populer dengan nama Telaga Batara Sriten pun dianggap sebagai solusi dalam mencegah kelangkaan air sekaligus mengembangkan area agrowisata buah yang berada sekitarnya, dengan memanfaatkan air hujan yang menampung di musim penghujan.
Ketika pertama kali mendengar namanya, apakah anda terlintas sosok-sosok batara atau dewa-dewi yang hidup di kayangan dalam kisah-kisah pewayangan. Mungkin sebagian besar akan menerka, lokasi embung yang tak umum di dataran tinggi dijelaskan bagai surgaloka tempat dewa dewi bertakhta. Akan tetapi kenyataannya, sebutan Telaga Batara Sriten diberikan sebab lokasi embung ini ada di Pegunungan Baturagung Utara yang mana disingkat menjadi Batara, persisnya berada di daerah Padukuhan Sriten.
Angin tidak henti-hentinya berhembus membawa hawa dingin khas pegunungan pada saat anda berada di sana menelusuri sisi tepi embung. Dari jarak sedekat ini bisa terlihat lapis tipis geomembran yang dipakai dalam teknik saat membuat Telaga Batara Sriten. Sebab lapis tipis yang mirip plastik hitam ini Telaga Batara Sriten tidak diberi tinggal ikan. Karena keberadaan ikan-ikan ini nantinya akan merusak lapis tipisnya. Sampai akhirnya Telaga Batara Sriten hanya dihuni oleh berudu-berudu kecil yang nampak asyik berenang di air yang warnanya biru kehijauan.
Harga Tiket Masuk dan Rute Menuju Embung Sriten
Menikmati indahnya panorama Embung Sriten dapat dilaksanakan dengan berbagai macam cara. Seperti duduk-duduk di gazebo-gazebo atau sekitaran pendopo sambil merasakan hembus angin yang dingin, meski matahari sedang bersinar dengan penuh semangat. Dapat juga sambil menyesap segarnya es teh atau nikmatnya kopi tubruk yang disediakan di warung-warung kaki lima yang tidak jauh dari embung. Mencoba teduhnya naungan dari pohon ikonik di Telaga Batara Sriten, dalam ayunan hammock di mana persis yang dilakukan oleh kebanyakan orang pada saat berkunjung ke sini, karena ini menjadi salah satu pilihan asyik.
Sedangkan spot lain di sini di mana tidak kalah terpesona dengan keindahan panorama telaga buatan ini serta terbuai sejuknya udara gunung, dataran yang begitu tinggi di sisi timur akan menggoda anda untuk berkunjung ke sana. Puncak Tugu Magir, nama dari puncak di sisi timur ini populer. Puncak tinggi di Pegunungan Baturagung Utara yang mana menjadi puncak tertinggi di Kab. Gunungkidul. Di sini tempat para penjelajah dirgantara mencoba membuat parasut paralayang dari ketinggian 859 MDPL. Di tempat ini juga ada makam tiban yang konon dipercaya penduduk sekitar sebagai petilasan Syeh Wali Jati, seorang kerabat Sultan pada waktu dulu.
Kami sarankan untuk menggunakan paket wisata Jogja ketika anda hendak datang ke lokasi ini. Karena tentu saja driver lebih berpengalaman dan paham dengan area ini.
Tiket masuk Embung Sriten ini sebesar Rp 3.000. sementara jam buka Telaga Batara Sriten dari hari Senin sampai Minggu: di pukul 04.30 sampai dengan 18.00 WIB. naga wisata
0 Komentar